Selamat HUT Ke-178

GMIM "Setia Kudus" Pondang

Sinode GMIM

Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa

Senin, 28 April 2014

Bintang Vokalia 2

LOMBA BINTANG VOKALIA REMAJA SE-WILAYAH AMURANG SATU

HENDRICK "JOSH GROBAN" TEDAMPA

-TUHAN YESUS MUTIARA HATIKU-

Bintang Vokalia 3

LOMBA BINTANG VOKALIA REMAJA SE-WILAYAH AMURANG SATU

DANDY MONONIMBAR

-TUHAN YESUS MUTIARA HATIKU-

 

Bintang Vokalia 1

LOMBA BINTANG VOKALIA REMAJA SE-WILAYAH AMURANG SATU

HENDRICK "JOSH GROBAN" TEDAMPA

-YOU RAISE ME UP-

 


Selasa, 22 April 2014

RHK - Rabu, 23 April 2014

KASIH KARUNIA 


1 Korintus 15:16-18

Media  cetak  dan  media  elektronik  semakin  sering menampilkan  berita  utama  yang  terkait  dengan  kemiskinan dan kemelaratan, tindakan kejahatan, korupsi, bencana alam, perang  dan  beragam  berita  miris menyangkut kehidupan anak-anak manusia. Berita-berita menyangkut penganiayaan, pembunuhan,  penipuan,  dan  segala  macam  tindakan  para pelaku  kejahatan  setiap  hari  memenuhi  halaman-halaman berita utama atau melalui siaran radio dan televisi. Tindakan pelaku kejahatan merajalela di seluruh penjuru bumi dan itu disaksikan  oleh  semua  kalangan.  Ketika  hal-hal  itu  terjadi maka banyak orang menjadi gelisah dan takut. Kenapa hal itu terjadi?  Kenyataan  di  atas  seperti  hendak  menggugat  Allah yang  berlimpah  dengan  kasih  karunia-Nya.  Kita  dapat bertanya  apabila  Allah  berlimpah  dengan  kasih  karunia kenapa hal-hal itu terjadi? Tentu kita tidak dapat menggugat atau menghakimi  si  pelaku  kejahatan  karena  pada  dasarnya manusia dapat membuat pilihan untuk melakukan yang baik dan menolak yang jahat.
Yang  terutama  bagi  kita  adalah  menyadari  bahwa  kita sendiri adalah  saluran  di  mana  berkat  Allah  yang  melimpah itu  mengalir  bagi  kita  umat  manusia  dan  segenap  ciptaan. Orang  yang  membuat  pilihan  untuk  menjadi  berkat  dan menjadi  perpanjangan  tangan  Allah  adalah  “aktor”  penentu bagi  gereja  dalam  mengemban  misi  membawa  keselamatan bagi dunia. Dan melalui cara itu maka Allah  akan  dipandang sebagai  sumber  selamat  dan  kita  sebagai  gereja  menjadi teladan  dalam  melakukan  kebaikan  karena  kasih  karunia Allah telah menyelamatkan kita. Amin.

DoaTuhan,  jadikanlah  kami  anak-anakMu  yang  dapat membawa  misi  keselamatan  bagi  keluarga,  jemaat  dan masyarakat.  Dengan  pertolongan-Mu  kami  dapat  hadir menjadi pembawa damai dan kasih karunia-Mu. Amin

PESAN PASKAH PGI

PESAN PASKAH 2014
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA
Tema:
“Kebangkitan-Nya Memulihkan Kehidupan” (Bdk. Filipi 3:10-11)
Umat Kristiani yang terkasih di manapun berada,
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
    Pada waktu kita kini sedang mengalami berbagai malapetaka alam: letusan Gunung Sinabung dan Gunung Kelud, banjir bandang di Manado dan tempat-tempat lainnya, kita kembali menyambut masa Paskah Kristus Yesus. Sejatinya Paskah adalah titik kulminasi kemenangan Yesus Kristus atas maut, ketika kuasa dosa telah dikalahkan oleh Kebangkitan- Nya. Paskah senantiasa menghadirkan suasana dan semangat sukacita bagi seluruh umat yang telah ditebus oleh kuasa kebangkitan-Nya itu. Paskah, sebagai fakta dalam sejarah umat manusia, memberikan pengharapan di tengah-tengah berbagai ketidakpastian dan kekuatiran. Hal itu ditegaskan dalam kalimat Rasul Petrus berikut: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (1 Petrus 1:3).
    Maka, menyambut Paskah 2014 ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia mengangkat tema “Kebangkitan-Nya Memulihkan Kehidupan” (bdk. Filipi 3:10-11). Inilah pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi yang memperkenalkan kebenaran sejati di dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Kata ‘mengenal Dia’ sebagaimana terungkap dalam kalimat berikut: “Seperti yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya…” (ay. 10a), tidak semata-mata dimengerti sebagai akta “murni” yang mengacu pada zaman akhir, melainkan sebagai ungkapan yang menyatakan hubungan (persekutuan) yang nyata, yang dimiliki sekarang di dalam hidup ini dengan Kristus. Jadi, pengenalan akan Kristus adalah terbangunnya relasi nyata antara manusia dan Allah dalam Yesus, yang tercermin dalam realitas kehidupan masa kini, maupun kehidupan yang akan datang. Jikalau kita mengenal kuasa, bahkan mengalami kebangkitan-Nya, ini mensyaratkan bahwa kita juga terserap dalam persekutuan di dalam penderitaan dan kematiaan-Nya. Inilah inti pesan Paskah, bahwa kita mati dan bangkit bersama dengan Kristus. Dengan demikian kita menjadi serupa dengan Kristus, dalam arti mengikuti teladan-Nya dan melakukan kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Itu berarti kita juga diberi mandat untuk menjadi agen-agen perubahan.
    Dalam semangat dan jiwa pemahaman tersebut, kitapun diberi kekuatan untuk memasuki “Tahun Politik”, di mana proses demokrasi untuk memilih anggota-anggota Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden sedang berlangsung. Kita masih tetap bergumul dengan persoalan-persoalan korupsi, politik uang, kecenderungan intoleransi, dan seterusnya. Dalam kaitan ini MPH-PGI telah mengeluarkan Pesan Pastoral kepada seluruh umat Kristiani Indonesia. Pesan tersebut bertindih tepat dengan semangat untuk memulihkan kehidupan dan membawa pembaruan seperti tercermin dalam peristiwa Paskah. Pemulihan itu juga mencakup pemulihan struktur dan tatanan-tatanan dalam masyarakat yang tidak adil, yang masih compang-camping di segala sisi, tidak terkecuali bahkan dalam praktik kehidupan bergereja. Maka semangat Paskah kembali mendorong dan menginspirasi kita agar tidak pernah jemu dan lelah menjalankan mandat Allah bagi pemulihan kehidupan. Sesungguhnya, Kebangkitan-Nya telah memulihkan kehidupan dan seluruh karya ciptaan Tuhan.
Atas dasar keyakinan ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia mengajak seluruh umat Kristiani untuk bersama-sama menerjemahkan kuasa kebangkitan Kristus itu dalam kenyataan hidup sehari-hari dengan berbagai peluang dan tantangannya, yaitu “Kebangkitan-Nya Memulihkan Kehidupan”,  melalui hal-hal berikut ini:
  1. 1.Perayaan Paskah hendaknya mendorong gereja-gereja mengkaji dan mendalami ulang segi-segi teologi dari mandat pemulihan kehidupan, khususnya pemulihan di antara sesama, dan tanggung jawab manusia terhadap ciptaan Allah yang meliputi hewan, tumbuhan, tanah, air dan udara dalam alam sekitar. Gereja-gereja dipanggil untuk mengimplementasikannya dalam berbagai aspek pelayanan gerejawi: liturgi, pengajaran, sakramen-sakramen dan pemberitaan firman Tuhan.
  2. 2.Perayaan Paskah hendaknya menjadi momentum bagi gereja-gereja untuk semakin mempererat persekutuan dalam arak-arakan gerakan oikoumenis lintas-denominasi agar fungsi sebagai garam dan terang dapat diterapkan secara optimal di tengah-tengah situasi yang ada. Khususnya, dalam peristiwa-peristiwa bencana, agar gereja-gereja mengembangkan pelayanan diakonia dan aksi solidaritasnya bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan dan sentuhan kasih baik melalui doa, maupun dalam bentuk-bentuk aksi yang paling konkret. Hendaknya gereja-gereja mengembangkan jaringan-jaringan yang ada demi pelayanan yang lebih efektif dan optimal.
  3. 3.Perayaan Paskah hendaknya semakin mendorong gereja-gereja untuk kembali menegakkan martabat kemanusiaan, dengan mengkritisi struktur dan sistem yang tidak adil.
Kami akhiri Pesan ini dengan menggemakan kembali kidung Pemazmur yang menjadi Tema Sidang Raya ke-16 PGI di Nias tahun 2014:
“Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya”
(bdk. Mzm. 71:20b)
Selamat Paskah! Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja, Yang Sudah Bangkit, senantiasa menyertai  kita semua!
Atas Nama
MAJELIS PEKERJA HARIAN
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA
Pdt. Dr. A. A. Yewangoe                            Pdt. Gomar Gultom, M.Th.

Ketua Umum                                      Sekretaris Umum

Rapat Kerja Komisi Wilayah

INFO PELAYANAN

IBADAH UMUM REMAJA

Hari : Jumat

Tanggal : 25 April 2014

Jam : 18.00 Wita (6 Sore)

Tempat : Pbr. Matius Tareluan

(Kel. Tareluan-Lengkong)

Kolom : 12

 

 RAPAT KERJA KOMISI REMAJA WILAYAH AMURANG SATU

Hari : Senin

Tanggal : 28 April 2014

Jam : 15.00 (3 Sore)

Tempat : Gereja GMIM "Setia Kudus" Pondang

Pesta Seni Remaja Tahun 2012

Info Pelayanan

INFO PELAYANAN REMAJA

Panitia Paskah Remaja Se-Wilayah Amurang Satu

Lomba Baca Mazmur Remaja

Tempat :
GMIM "Syaloom" Sentrum Amurang
Tanggal:
23 April 2014
Jam :
15.00 Wita (3 Sore)

Lomba Bintang Vokalia Remaja

 Tempat :
GMIM "Baitel" Ranoiapo
Tanggal :
24 April 2014
Jam :
16.00 Wita (4 Sore)

Ibadah KPI (Kebaktian Penyegaran Iman)

Tempat :
Pondok Teguh Bersinar Amurang
Tanggal :
26 April 2014
Jam :
19.00 Wita

Lomba Paduan Suara Antar Jemaat

Tempat :
GMIM "Talita Kum" Pondang
Tanggal :
28 Mei 2014
Jam :
15.00 Wita

Sabtu, 19 April 2014

Jadwal Ibadah

JADWAL IBADAH UMUM REMAJA JEMAAT

GMIM "SETIA KUDUS" PONDANG

Info Pelayanan

INFO PELAYANAN

Ibadah Paskah I

Jemaat GMIM "Setia Kudus" Pondang

Minggu, 20 April 2014

Tempat :
Gedung Gereja
Waktu :
Subuh : Jam  05.00 Wita
Pagi : Jam 09.00 Wita
Malam : Jam 18.00 Wita


Ibadah Paskah II

Jemaat GMIM "Setia Kudus" Pondang

Senin, 21 April 2014

Tempat :
Pantai Pondang, Jln Boulevard (Kolom 2 & 3)
Waktu :
Jam 05.00 Wita (Subuh)

Ibadah Agung dan Selebrasi Paskah

Remaja Se-Sinode GMIM

Senin, 21 April 2014

Tempat :
Lapangan Dodik Secata B, Wilayah Bitung IX
Waktu :
Jam 10.00 Wita

Sabtu, 05 April 2014

KUNJUNGAN IBADAH KOMISI

Jadwal Kunjungan Komisi Remaja
Bulan April

        Nama                                             Kolom
Pnt. Harris Sedua                              1-12 dan 15
Pbr. Jolly Sumarab                            13-25
Pbr. Angelia Kumayas, Amd.Kep         1-12 dan 15
Pbr. Vivi Kumaat, S.Pd                       13-25
Pbr. Lidya Saharatu                           1-12 dan 15
Pbr. Dra. Lisye Mewoh                       13-25
Pbr. Mariani Kesek, S.Pd                    1-12 dan 15      
Pbr. Oshin Lengkong                         13-25
Pbr. Meilina Kesek                            1-12 dan 15
Pbr. Stevalen Lengkong, Amd.Kep     13-25
Pbr. Gledy Kumayas                         1-12 dan 15
Pbr. Vick Repi                                  13-25
Pbr. Angelina Loomeyer                    1-12 dan 15

Jumat, 04 April 2014

Pesta Seni Remaja

POTRET KEGIATAN PERKEMAHAN KREATIF REMAJA TAHUN 2012








Kamis, 03 April 2014

MTPJ 23 - 29 Maret 2014

TEMA BULANAN : “ Berdemokrasi Dalam Penderitaan Kristiani ”

TEMA MINGGUAN : “ Demokrasi Dalam Sudut Pandang Penderitaan Kristus ”

Bahan Alkitab : Amsal 6:16-19; Markus 10:35-45

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Salah satu fenomena yang muncul di era modern ini ditandai pula dengan keterbukaan atau transparansi, yakni mencuatnya kesadaran manusia akan kemerdekaan dan saling ketergantungan antara masayarakat atau bangsa satu dengan yang lain, bahkan ketika mencermati kondisi kehidupannya termasuk apa yang terjadi diserkitarnya. Kesadaran baru ini membuat ia terbuka dan termotivasi menerobos kehidupan dalam paham demokrasi, yaitu merasa bebas dan merdeka dalam menjalani kehidupannya, mengeluarkan pendapat dan
menuntut sebagaimana haknya sebagai manusia. Meski demikian tidak jarang demokrasi diartikan keliru sehingga ada yang mengatakan “ Demokrasi kebablasan”. Sebab kebebasan atau kemerdekaan yang dipahaminya diberlakukan dengan melanggar hukum, mengeluarkan pendapat tidka berdasarkan peraturan yang berlaku dan memperjuangkan haknya padahal sesungguhnya bukan haknya. Oleh sebab itu diangkatnya Tema Minggu ini berkaitan dengan tanggung-jawab kita sebagai Gereja di tengah bangsa Indonesia dalam pelaksanaan kampanye sebagai persiapan mengambil bagian aktif dalam pesta demokrasi pemilihan anggota legislative Bulan April mendatang, disementara itu kitapun sebagai Gereja memasuki Minggu Sengsara III Yesus Kristus.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Markus 10:35-45 sebagai bagian dari berita Pemberitahuan Ketiga Tentang Penderitaan Yesus, memperhadapkan tentang permintaan Yakobus dan Yohanes anak-anak Zededeus kepada yesus,ketika mereka bersama dalam rombongan murid-murid-nya berjalan menuju yerusalem.kedua murid yesus boanerges artinya “anak –anak guruh” (Mrk.3:17).mungkin karena keduanya berasal dari galilea yang penuh vitalitas dan ingin bersegera, kurang mengindahkan disiplin dan kadang-kadang salah arah atau salah kapra (Luk.9:54).ambisi mereka nampaknya dirasuki oleh nalar yang tidak benar tentang citra kerajaan Yesus. Hal itu mencuat ketika dalam kebebasan keduanya berdemokrasi mengajuhkan yaitu meminta kepada yesus supaya diizinkan menduduki tempat terhormat, bila kelak yesus duduk di takhta Kerajaan-Nya. Memang diakui bahwa permintaan keduanya atas dorongan dari ibu mereka (Mat.20:20). Namun bukan berarti kebebasan mengajuhkan pendapat mesti diawali dengan menerima saran dari sumber yang keliru atau salah kapra untuk diteruskan kealamatnya. Oleh sebab itu yesus menjawab untuk meluruskan pemahaman mereka yang keliru “…kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus ku minum dan dibabtis dengan babtisan yang harus ku terima:” (ay.38). jawab mereka dalam ayat 39 “kami dapat”, menunjukan tentang kekeliruan mereka yang salah memahami demokrasi atau kebebasan Allah yang telah menetapkan dan menentukan bahwa hanya Yesus yang berhak menderita tanpa pamrih untuk keselamatan dunia dan manusia. Itulah yang di maksud oleh penegasan Yesus “tetapi hal duduk disebelah kanan-ku atau di sebelah kiri-ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan di berikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan” (ay.40). Tanggapan ke sepuluh murid Yesus dengan kemarahan atas permintaan yakobus dan yohanes adalah kritikan terhadap hak kebebasan berpendapat dari keduanya yang keliru sebab sudah merupakan unsur pemaksaan kehendak tanpa memperhatikan peraturan menurut kehendak Allah dan itu tidak beda dengan pemerintah yang memerintah dengan tangan besi dan menjalankan kuasanya dengan keras  (ay.42). sebaliknya menurut Yesus bahwa menjadi besar dan terkemuka diantara kamu ialah menjadi hamba dan pelayanan, sebagaimana anak manusia yang bukan dilayani melainkan untuk melayani bahkan merelakan nyawa-nya menjadi tebusan bagi banyak orang (ay.43-45). Itulah paham “Demokrasi Dalam Sudut Pandang PenderitaanKristus”.

Dalam Amsal 6:16-19 ditemukan juga petunjuk-petunjuk untuk tidak membuat orang lain menderita selain menjadi penanggung atau penebus bagi orang lain. Dengan diawali oleh petunjuk yang harus dihadiri yaitu: menuntut utang kepada orang yang berhutang, kemalasan dan penipuan yang terurai dalam 6 perkara yang dibenci TUHAN (ay.1-15), maka ditambah lagi dengan 7 perkara yang tidak dikehendaki oleh TUHAN. Malahan dalam tanggapan TUHAN ke-7 perkara seperti yang tidak di kehendaki oleh TUHAN. malahan dalam tanggapan Tuhan ke-7 perkara seperti : mata sombong, lidah dusta, merencanakan kejahatan terhadap sesama, apalagi melakukan kejahatan, bersaksi dusta, kebohongan dan pertengkaran, adalah kekejian dalam hati Tuhan ? sebab dari hatilah terpancar kehidupan (amsal 4:23 bnd. Luk. 6:45). Hati dapat dilihat sebagai berisi seluruh pikiran, perasaan dan kehendak Allah dan sebaliknya bagi manusia. Agaknya ketujuh perkara itu, yang telah menyebabkan kekejaian dalam hati Tuhan, karena hati manusia sudah terpisah dari Allah : menjadi keras dan terus menerus menolak untuk mendengar Firman Allah dan menaati apa yang diperintahkan-Nya. Resikonya bagi manusia yang memilih untuk hidup bebas melakukan tindakan-tindakan kekejian kepada Allah, sehingga ia sendiri kehilangan segala kepekaan kepada Firman-Nya dan keinginan-keinginan Roh Kudus (bnd. Kel.7:3; Ibr.3:8). Makanya kebebasan dalam paham demokrasi untuk bebas berekspresi dan berdaulat bukanlah berarti bebas melakukan berbagai kehendak yang bermuara  pada kejahatan kepada sesama manusia, selain membaharui hati, yaitu bertobat dari dosa, dan berbalik kepada Allah. Itulah juga kebebasan dalam paham dekmokrasi yang tersedia bagi manusia dalam Yesus Kristus yang rela menderita sengsara untuk menanggung dosa dunia dan manusia dalam rangka penebusan.

Makna dan Implikasi Firman
Demokrasi sebagai kebebasan dan berdaulat telah menjadi bagian dalam kehidupan kita sebagai Bangsa dan Gereja. Di dalamnya kita bebas menjalani kehidupan, bebas berekspresi dan mengeluarkan pendapat dan menuntut hak sebagai manusia. Meski demikian kebebasan dalam berdemokrasi, hendaknya dihindari dari kekeliruan, salah arah atau salah kapra, sehingga tidak muncul pandangan “Demokrasi kebablasan”. Sebab kebebasan atau kemerdekaan yang kita miliki harus diberlakukan dengan tidak melanggar hukum. Kebebasan untuk berekspresi dan berpendapat hendaknya berdasarkan peraturan yang berlaku, demikian juga dalam memperjuangkan hak. Hal itu sangat berguna untuk dipahami ketika kita saat-saat ini sedang berada dalam suasana kampanye bahkan nantinya diawal bulan depan akan memilih anggota legislative untuk DPR: di tingakat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Demikian juga anggota DPD yang nantinya akan mewakili daerah kita, yang semuanya mengharapkan hak dalam menentukan pilihan. Lagipula di minggu berjalan ini kita sebagai Gereja sedang menghayati makna dari berita Firman disoroti Tema : “ Demokrasi Dalam Sudut Pandang Penderitaan Kristus “. Kita tentu termotivasi untuk tidak salah arah, salah kapra atau keliru dalam memahaminya, sehingga tidak memaksakan kehendak apalagi menaggapi bahwa kerajaan Allah sama dengan kekuasaan dunia dengan kebesaran ke dudukan di dalamnya. Sebab kebesaran yang sejati bukanlah soal kepemimpinan, kekuasaan atau prestasi yang tinggi, melainkan sikap hati yang sungguh-sungguh ingin hidup bagi Allah dan bagi sesama manusia. Makanya menghindari hati yang merencanakan dan melakukan kejahatan kepada sesama manusia, adalah tindakan dosa yang harus dihindari dan diperlakukan pembaharuan untuk pengampunan. Sebab sesungguhnya, untuk itulah demokrasi dalam kebesaran Allah dengan kebebasan-Nya, telah diberlakukan bagi penebusan dosa dunia dan manusia, melalui penderitaan dan sengsara Yesus Kristus, bahkan sampai mati di kayu salib.

PERTANYAA DISKUSI
1 .  Mencari perikop pembacaan Alkitab kita, daftarkan bentuk kekeliruan berdemokrasi yang tercantum di dalamnya ?
2 . Bagaimanakah tindakan kita sebagai warga Negara Indonesia dimasa kampanye anggota legislative sekarang ini, bahkan saat pesta demokrasi di Bulan April belangsung ?
3.   Apakah tindakan nyata kita untuk diberlakukan bagi sesama kita ketika kita sudah memahami makna berita Alkitab di minggu Sengsara III, dalam upaya “ Demokrasi dalam sudut pandang penderitaan Kristus ?

NAS PEMBIMBING : Roma 8 : 20 - 21

POKOK-POKOK DOA :
-          Bagi mereka yang keliru memahami dan memberlakukan makna demokrasi, agar berbalik pada pemahaman dan perberlakuan yang benar.
-          Pelaksanaan masa kampanye anggota legislatif dan pelaksanaan pesta demokrasi nantinya di Bulan April, agar berlangsung dengan tertib, aman dan damai.
-          Pengampunan dosa dan pembaharuan hidup bagi sesama yang mengalami penderitaan karena ulah sendiri, maupun mereka yang menderita karena perbuatan jahat dari orang lain, agar terbebas dari penderitaan yang membelenggu hidupnya.

Rabu, 02 April 2014

Komisi Remaja

KOMISI PELAYANAN REMAJA JEMAAT
GMIM "SETIA KUDUS" PONDANG
 
KETUA
Pnt. Harris Sedua

(+62-852-9857-6787)

WAKIL KETUA
Pbr. Jolly Sumarab

(+62-896-9799-6401/+62-853-4099-5995) (74758bb7)

SEKRETARIS
Pbr. Angelia Kumayas, Amd. Kep

(+62-852-5695-6755/+62-896-9799-6402) (7d65890c)

ASSISTEN BENDAHARA

Pbr. Vivi Kumaat, SPd

(+62-823-4334-2721)

ANGGOTA

Bidang Ajaran dan
Persekutuan Ibadah
 
Pbr. Mariany Kesek, SPd

(+62-853-4354-3254) (2a87bb46)

Bidang Kesehatan Lingkungan
 
Pbr. Lidya Saharatu

(+62-852-4485-8185)

Bidang Konseling
 
Pbr. Dra. Lisye Mewoh

(+62-813-5688-2907)

Bidang Komunikasi dan
Informasi
 
Pbr. Vick Repi

(+62-853-9497-4134) (2a36d050)

Bidang Misi, Oikumene dan
Kerjasama
 
Pbr. Oshin Lengkong

(+62-812-1981-6658) (2a6af48a)

Bidang Pelayanan Siswa
 
Pbr. Stevalen Lengkong, Amd. Kep

(+62-852-5630-2215) (758ac17e)

Bidang Sekretariat dan
Perlengkapan
 
Pbr. Meilina Kesek

(+62-853-4281-0945)

Bidang Perbendaharaan
Keuangan
 
Pbr. Gledy Kumayas

(+62-896-9794-6426) (7587e77e)

Bidang Pengembangan
Minat dan Bakat
 
Pbr. Angelina Loomeyer

(+62-853-4098-9272)