TEMA BULANAN : “Berdemokrasi Dalam Ekonomi Yang Berkeadilan”
TEMA MINGGUAN : “Ekonomi Yang Berwawasan Lingkungan (Ekologi)”
Bahan Alkitab: Mazmur 104:14-24; Yohanes 15:1-2
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Salah satu krisis yang melandah dunia sekarang ini ialah “laju pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan per tumbuhan ekonomi”.
Krisis ini kemudian memunculkan berbagai permasalahan sosial yaitu
kemiskinan dan kesenjangan sosial – ekonomi, lapangan kerja dan
pemukiman penduduk. Selain itu kita juga berhadapan dengan sebuah
masalah global yang lebih mengancam kehidupan yaitu masalah kerusakan
alam dan lingkungan yang memberi dampak besar terhadap kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain di bumi ini. Inilah yang disebut sebagai “Krisis Ekologi”. (= ekologi artinya ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya). Bahkan secara spesifik (khusus) dapat dikatakan sebagai “Krisis Ekologi sosial” (= ekologi sosial artinya ilmu yang mempelajari hubungan antara lingkungan alam, teknologi dan masyarakat manusia).
Sebagai
warga gereja, kita terus terpanggil untuk melihat dan mencermati
permasalahan ini. Sebab demi kelangsungan hidup kita manusia,
terpenuhinya kebutuhan ekonomi harus menjadi prioritas dari sebuah
perjuangan hidup. Tapi semuanya itu harus berlangsung tanpa mengorbankan
kelestarian alam dan keseimbangan hidup di lingkungan kita. Karena
kesejahteraan ekonomi memang menjadi kebutuhan utama kita dimasa kini,
tapi kelestarian dan keseimbangan alam juga adalah kebutuhan utama untuk
masa depan mansia dan bumi serta alam ciptaan TUHAN ini.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Gambaran kehidupan yang sempurna dari kisah tentang penciptaan alam
semesta oleh TUHAN Allah, benar-benar menjadi pokok puji-pujian dalam
setiap bentuk ritual (peribadatan) di Israel. Bahkan gambaran keindahan
dari hasil ciptaan Allah itu sering dituangkan dalam syair-syair indah,
seperti dalam Mazmur 104 ini. Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah –tehillim-, yang berarti "puji-pujian"; dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar tahun 200 SM) ialah –psalmoi-, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik".
Dalam Mazmur 104, khususnya ayat 14 – 24 memberi gambaran tentang
keserasian hidup dari semua ciptaan Allah, sehingga kehidupan yang
saling bergantung satu dengan lain menjadi warna kedamaian hidup semua
makhluk. Selain itu secara singkat namun jelas, Allah menciptakan alam
ini semata-mata agar semua ciptaan tunduk kepada-Nya. Namun yang paling
istimewa ialah segala sesuatu diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan
hidup (pangan) bagi manusia melalui usaha dan kerja (ayat 14 – 15, 23)
dan hewan (ayat 20 – 21). Sementara itu Allah menetapkan waktu bagi
manusia untuk bekerja dan mengusahakan. Di sini TUHAN Allah juga
menentukan batas-batas waktu dan aktivitas manusia untuk berusaha dan
bagi hewan mencari makan sesuai dengan yang ditetapkan Allah (ayat 22 –
23).
Selanjutnya dalam Yohanes 15 : 1 – 2, nampaknya memberikan penegasan
bahwa TUHAN Yesus sebagai “sumber” dari semua ciptaan (Yoh. 1:3). Dan
secara harafiah dapat dikatakan bahwa orang Israel (=orang percaya)
adalah kebun anggur Allah. Yesus adalah Pokok Anggur yang menghasilkan
banyak ranting dan Bapa sebagai Pencipta adalah Pemilik/Pengusahanya
(ayat 1). Dan ranting yang sudah tua dan kering serta tidak berbuah yang
melekat pada Pokok Anggur (TUHAN Yesus) artinya ranting yang tidak baik
dan tidak menghasilkan harus disingkirkan dan yang berbuah kendatipun
sedikit dipelihara dan dibersihkan untuk kemudian memberi buah yang
banyak (ayat 2).
Pengertian yang terkadung dalam Yohanes 15 : 1 – 2 ini juga jelas
memberi pengertian bahwa setiap ranting yang melekat pada Pokok Anggur
(TUHAN Yesus) harus meng hasilkan buah dan buah itu harus mencerminkan
kebaikan Allah dalam nuansa/suasana kesejahteraan. Dalam PL Israel
adalah kebun Anggur Allah yang tidak menghasilkan buah yang baik seperti
yang diharapkan TUHAN Allah sebagai pemiliknya.
Makna dan Implikasi Firman
Semua orang bahkan termasuk kita juga selalu bangga jika kita
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang termulia! Hal ini
memang benar. Dan kemuliaan yang diberikan kepada manusia adalah karena
manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (imago Dei) dan karena
itu diberi “mandat” untuk berkuasa dalam bingkai mengelola dan
memelihara ciptaan Allah.
Akan tetapi sangat disayangkan bahwa mandat yang diberikan Allah kepada
manusia telah berubah menjadi kesewenang-wenangan. Manusia diberi tugas
untuk meng usahakan dan memelihara alam ini; tapi kenyataannya manusia
mengeksploitasi “atas nama” mengusahakan.
Disekitar kita ada pengrusakan lingkungan (penam bangan dan pembabatan)
yang semuanya ini dilakukan oleh masyarakat bukan tanpa sadar tetapi
mungkin sangat disadari telah merusak alam/lingkungan hidup, tapi hal
itu tetap dilakukan hanya untuk memenuhi keinginan “yang berkedok”
pemberdayaan ekonomi. Bahkan sampah rumah tangga juga memberikan andil
besar bagi kerusakan lingkungan, misalnya membakardan membuang sampah di
sungai dan saluran air (terutama sampah plastik) yang mengakibatkan,
banjir dan tanah longsor,rusaknya ekosistem sungai dan laut.
Perilaku tersebutharus dicermati dengan iman karenaTUHAN Allah
menciptakan alam ini dengan keserasiandalam harmonisasiyang saling
bergantung dan saling membutuh kan. Karena manusia tidak dapat hidup
tanpa alam danalammembutuhkan manusia. Artinya manusia dan alam adalah
ciptaan Allah yang saling membutuhkandansaling meng hidupkan.
Dengan demikian kehidupan yang kita jalani harus berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan etis teologis dalam menjaga keseimbangan
ekosistem demi terwujudnya kesejah teraandan kelestarian alam ciptaan
TUHAN.Artinya pemenuhan kebutuhan ekonomi harus menjamin terpeliha ranya
alam ciptaan TUHAN, sebagai wujud dari hidup yang memberi buah (Yohanes
15 : 2).
PERTANYAAN DISKUSI
1. Apa pemahaman kita tentang ekonomi dan ekologi berdasarkan pembacaan Alkitab ini ?
2.
Apa pendapatkita bila kita melihat ada aktivitas penambangan batu,
pasir atau emas, yang hanya dengan alasan kebutuhan ekonomi tapi memberi
dampak kerusakan alam dan lingkungan sangat parah.
3. Bagaimana kita mengaktualisasikan kata “mengusaha kan” dan “memelihara” dalamhidup sehari-hari?
NAS PEMBIMBING : Efesus 2:10
POKOK-POKOK DOA
-
Untuk membangkitkan kesadaranmanusia gunamemelihara kelestarian alam
ciptaan TUHAN, sebagai sumber kebutuhan hidup semua makhluk.
- Kearifan pemerintah dalammemberikan izin pengelolaan sumber daya alam.
- Upaya Gereja untuk menyuarakan, mendorong dan menjadi pelaku gerakan sadar ekonomi berwawasan lingkungan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Panggilan beribadah KJ. No. 303a.
Ses. Nas Pemb KJ. No. 337.
Ses. Pengakuan dosa KJ. No. 358.
Ses. Berita Anugerah. KJ. No. 362.
Ses. Hukum Tuhan KJ. No. 14 : 1, 3.
Persembahan KJ.No. 64.
Nyanyian Penutup KJ. No. 56.
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.
0 komentar:
Posting Komentar