Selamat HUT Ke-178

GMIM "Setia Kudus" Pondang

Sinode GMIM

Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa

Rabu, 27 Agustus 2014

Formulir Pendaftaran PSR 2014


Formulir pendaftaran PSR 2014 sudah dapat diunduh pada tautan di bawah ini. Terima kasih

Nb. Formulir Terbaru Diupload tanggal 26-8-2014 jam 21.15 Wita

umber : www.remajagmim.org


Urutan Naik Panggung PSR 2014

Jadwal urutan naik panggung untuk seluruh kegiatan Pesta Seni Remaja 2014 sudah bisa diunduh lewat tautan yang berada di bawah ini. Terima kasih,

Sumber : www.remajagmim.org

Jumat, 15 Agustus 2014

MTPJ 17 - 23 Agustus 2014

TEMA BULANAN : “Berdemokrasi Dalam Ekonomi Yang Berkeadilan”
TEMA MINGGUAN : “Kemerdekaan Ekonomi merupakan Anugerah Allah”
Bahan Alkitab: Ulangan 8:11-18; Lukas 5:5-6
 

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Kemakmuran/kesejahteraan hidup pasti menjadi dambaan banyak orang. Untuk mencapainya maka kerja keras sebagai bagian dari usaha manusia menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan. Namun, dengan memahami bahwa usaha manusia sebagai sesuatu yang mutlak, adakah peran Allah  dalam proses hadirnya kemakmuran/kesejahteraan tersebut? Perlukah manusia bersyukur untuk segala yang diraih dalam hidupnya?
Kenyataan dewasa ini memperlihatkan bahwa ada orang yang demi meraih kekayaan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, misalnya tindakan kejahatan seperti pencurian, perampokan, korupsi, penipuan, pelacuran, perjudian, dll. Ada juga yang ketika meraih kekayaan dan kemakmuran melupakan Tuhan yang memberi kesempatan, hikmat, dan kekuatan untuk meraih semua itu, sehingga pemberian diri dalam pelayanan, persembahan syukur, dan diakonia dianggap sebagai beban.
Tema minggu ini “Kemerdekaan Ekonomi Merupakan Anugerah Allah” diangkat untuk memberikan penegasan teologis berdasarkan bacaan Alkitab tentang keterlibatan Tuhan dalam kesuksesan kerja dan usaha manusia. Sehingga orang percaya akan mampu menjadikan ketaatan pada firman dan ucapan syukur sebagai tindakan iman dalam memaknai hidup, termasuk memaknai kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia.
 
PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Setelah menjalani perjalanan panjang di padang gurun, umat Israel akan memasuki dan menduduki tanah Kanaan; sebagai tanah yang dijanjikan Allah. Untuk membekali mereka, maka sebagai pemimpin umat, Musa menyampaikan  pidato perpisahan yang berisi berbagai peringatan bagi umat Israel, termasuk dalam Ulangan 8:11-18.
Berdasarkan janji Allah dalam panggilan terhadap nenek moyang umat Israel (bnd. Kej 12:1-3), Musa meyakini bahwa di masa depan ketika umat menetap di tanah perjanjian, kemakmuran adalah suatu realitas yang pasti akan teralami.
Di negeri yang subur dan kaya itu, umat Tuhan akan mendapat kemerdekaan (kebebasan) untuk mengembangkan hidup perekonomian. Hidup mereka akan berkecukupan, bahkan berkelimpahan. Akan ada kelimpahan makanan sehingga mereka akan makan dan kenyang. Mereka akan bisa mendirikan rumah-rumah yang baik  serta mendiami-nya. Usaha akan sukses sehingga kekayaan dalam hal ternak (lembu sapi dan kambing domba), emas perak, dan segala sesuatu yang ada pada mereka akan bertambah banyak.
Namun, Musa mengingatkan mereka bahwa kemakmuran bisa menghadirkan godaan iman. Kemakmuran ada bahayanya, yakni: pertama, membuat mereka tinggi hati sehingga melupakan kebaikan Tuhan di masa lalu yang membimbing mereka kepada kesempatan/peluang menikmati kemakmuran (Ayat 14-16). Bahaya kedua yakni keangkuhan atau kebanggaan diri yang berlebihan, yang membuat mereka tidak mengakui keterlibatan Allah dalam sukses yang diraih(ay.17-18)
Umat Tuhan diingatkan bahwa kemakmuran yang akan dinikmati adalah bagian dari anugerah Allah. Kesempatan untuk mengembangkan kehidupan perekonomian di negeri yang baru tak dapat dilepaskan dari tindakan Allah yang memerdekakan mereka dari penjajahan/perbudakan di negeri Mesir. Tuhan Allah juga yang menuntun mereka melalui padang gurun yang besar dan dahsyat, melindungi dari segala bahaya dan memelihara dalam berbagai kesulitan dengan keajaiban perbuatanNya. Dia memberikan mereka negeri baru, yang kaya dan subur, untuk ditempati dan diusahakan. Juga memberikan mereka kemampuan untuk bekerja dan meraih sukses “… Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan(ay.18).”
Karena itu mengantisipasi realitas masa depan tersebut, Musa mengingatkan mereka untuk berhati-hati agar tidak melupakan Tuhan, sebaliknya tetap menjaga iman mereka, sebagai umat yang taat dan setia berpegang pada perintah, peraturan, dan ketetapan Tuhan.
Lukas 5:5-6 menceritakan bahwa keberhasilan Simon dan teman-temannya menangkap sejumlah besar ikan, bukan semata karena kerja keras yang memanfaatkan waktu dan memberdayakan segenap kekuatan, kecakapan, dan pengetahuan, tetapi sebagai anugerah yang diperoleh dalam kerja keras mereka; buah dari ketaatan melakukan perintah Yesus. Sebab sebelum keberhasilan itu diraih, Simon mengatakan bahwa sepanjang malam (sebagai waktu yang sangat tepat untuk meraih keberhasilan menangkap ikan) mereka telah bekerja keras/sungguh-sungguh dengan segenap kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman  yang dimiliki untuk menangkap ikan tapi mereka gagal.
Di tengah kekecewaan dan keputusasaan karena kerja yang tidak mendapatkan hasil, Yesus hadir dan memberikan perintah untuk bekerja lagi justru di waktu yang kurang tepat, yakni di siang hari (ay.4). Ternyata Simon mau mendengar perintah Yesus dan melakukannya bersama dengan teman-temannya. Maka keberhasilanpun mereka raih (ay.5-6). Keberhasilan dalam usaha justru diraih ketika Yesus hadir bersama mereka, hadir dalam kerja mereka, dan  memberikan perintah/petunjuk, serta ada kesediaan untuk bekerja keras melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus.
 

Makna dan Implikasi Firman

Kekayaan dan kemakmuran/kesejahteraan adalah anugerah Tuhan, yang diberikankepada negeri Indonesia. Berbagai sumber daya alam yang kaya dan melimpah dianugerahkan-Nya sebagai modal untuk meraih hidup yang sejahtera.
Segala berkat Tuhan ini harus diolah dan dimanfaatkan secara adil dan demokrasi di dalam takut akan Tuhan. Apapun usaha manusia untuk meraih jika mencarinya diluar Tuhan pasti akan menemui kegagalan. Untuk itu,  apapun profesi kerja dan jenis usaha kita, libatkan Tuhan, andalkan kuasaNya dan lakukan semuanya di dalam takut akan Tuhan. Ketaatan pada Firman akan memberi kesuksesan.
Ketika Tuhan berkenan memberikan berkat, berhati-hatilah. Jangan sampai kita jatuh pada dosa kesombongan, yang merasa bahwa semua pencapaian itu karena kekuatan dan kehebatan diri sendiri, sehingga melupakan Tuhan yang memberi kesempatan dan kekuatan untuk meraih semuanya. Tidak sedikit orang percaya, yang mencari Tuhan hanya ketika memulaikan usaha/kerja, menghadapi kesulitan, dll. Tetapi ketika mendapatkan pertolongan, kesuksesan dan kekayaan akhirnya melupakan Tuhan.
        Ada juga yang sukses meraih kekayaan, tetapi salah memanfaatkannya, sebab  dihabiskan untuk pesta pora, judi, miras, perselingkuhan, pamer gengsi, dll, sementara itu, persembahan syukur dianggap sebagai suatu beban dan diakonia dianggap bukan tanggung jawabnya. Ingatlah bahwa hidup adalah anugerah dan mengucap syukur adalah suatu keharusan.
Kemerdekaan Indonesia adalah anugerah Tuhan bagi segenap warga Indonesia, yang harus selalu diingat dan disyukuri. Negeri yang merdeka ini dianugerahkan Tuhan dengan kepelbagaian budaya, agama, bahasa,  dan sebagainya. Di alam kemerdekaan ini semua warga mendapat kesempatan yang sama untuk melakukan usaha-usaha yang mendatangkan kesejahteraan pribadi dan keluarga. Ini harus dimanfaatkan secara bijaksana dan bertanggungjawab, sambil menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, sehingga kesejahteraan kita tidak akan mengorbankan kesejahteraan orang lain dan tidak akan menghilangkan identitas Kristiani kita.
 
PERTANYAAN DISKUSI
1.  Apa  yang saudara pahami  tentang  keberhasilan  dan  kemakmuran  menurut  Ulangan 8 :11-18 & Lukas 5:5-6 ?
2. Apakah kekayaan yang di berikan Tuhan bagi negeri Indonesia ini telah dinikmati secara adil dan demokratis? Jelaskan!
3. Apa yang dapat kita lakukan dalam hidup bergereja dan bermasyarakat sebagai  wujud syukur atas anugerah Allah yang diberikan bagi kita!
 
NAS PEMBIMBING : Mazmur 103:2
 
POKOK-POKOK DOA
  • Usaha-usaha yang dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan hidup pribadi dan keluarga, supaya dilakukan dalam kejujuran, kebenaran, dan takut akan Tuhan
  • Pemerintah dan segenap warga Negara Indonesia dalam mengisi alam kemerdekaan di usia 69 tahun ini demi terwujudnya kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera
 
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk : KJ No 337: 1-3
Ses Nas Pembimbing : KJ No. 293
Ses.Peng Dosa & Pemb Anugerah Allah: NNBT No 9 : 1&2
Seb.Pembacaan Alkitab: KJ No 50a : 1
Ses Pengakuan Iman : KJ No 246
Persembahan : NKB No. 133
Nyanyian Penutup : KJ No. 336
 
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

Minggu, 10 Agustus 2014

Sayembara Penggubahan Hymne GPI

Gereja Protestan di Indonesia (GPI) tahun 2015 berusia 410 tahun. Dalam rangka perayaan HUT GPI ini, akan dibuat sayembara penggubahan Hymne GPI yang akan digunakan sebagai lagu tuntutan/wajib pada festival Paduan Suara GPI tanggal 27 Februari 2015 di wilayah pelayanan Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) di Kupang.
Sumber : www.sinodegmim.org

Sabtu, 09 Agustus 2014

Moody: Kurangnya Perhatian Orangtua Penyebab Utama Kenakalan Remaja

Penanganan persoalan remaja dewasa ini harus ditangani terpadu oleh semua pihak terkait. Hal ini diutarakan Ketua Komisi Remaja Sinode (KPRS) GMIM, Pnt Moody Rondonuwu.
Menurut dia, akhir-akhir ini, tindak kenakalan remaja akhir-akhir ini seperti tawuran, minuman keras, penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS dan seks bebas makin tinggi. Menurut Moody, penanganan persoalan ini perlu melihat latar belakang persoalan, kenapa sampai remaja terjerumus dalam aksi perilaku yang tak seharusnya mereka lakukan. "Kita telusuri dulu apa penyebabnya," jelasnya, Kamis (17/7).
Kompleksnya persoalan kenakalan remaja, sehingga penanganannya butuh kerjasama semua pihak. Mulai dari orang tua, pembina remaja, pihak sekolah, pemerintah, rohaniwan, tokoh agama, penegak hukum, tokoh masyarakat hingga pemerhati remaja.  "Persoalan remaja jangan dilihat dan ditangani secara parsial melainkan harus terpadu dan saling melengkapi," jelasnya.
Namun, hemat dia, kunci utama pembinaan remaja ada di keluarga dan lingkungan pendidikan. "
"Menurut amatan kami, penyebab utama kenakalan remaja dimulai dari kurangnya perhatian, kasih sayang orangtua terhadap pembinaan anak dan kurangnya pengawasan," jelasnya.
Akibat orangtua mengabaikan pembinaan, maka remaja mencari sendiri kasih saya dan bentuk pelarian lainnya di luar rumah. Pada akhirnya mereka terpengaruh lingkungan luar yang kurang baik.
Usia remaja adalah fase emas sekaligus rentan krises. Mereka butuh perhatian ekstra, pengakuan untuk mencari jati diri. Karena itu, sekolah dan guru harus memberi akses seluas-luasnya, dana dan fasilitas pendukung terhadap pendidikan dan perkembangan remaja sehingga mereka bisa punya kesempatan mengekspresikan kreatifitas, daya kritis dan inovasinya secara komunal (bersama-sama).
Lanjut dia, persoalan terjadi mana kala taman-taman, fasilitas olahraga, bermain di perkotaan kian terbatas karena masifnya pembangunan. Jalan raya menjadi sarana terakhir tempat  alternatif remaja brmain yang sangat rawan kecelakaan dan konflik.
"Tokoh agama, rohaniwan termasuk pembina remaja lintas agama wajib memberi keteladanan moral, akhlak secara kontinyu. Bila memang sudah mengarah ke tindak pelanggaran hukum, aparat wajib memberi tindakan sesuai hukum agar memberi efek jera," jelasnnya seraya menegaskan, jika hal ini dilakukan berkesinambungan, niscaya tindak kenakalan remaja bisa dieliminir. (Moody R - TribunNews)
Sumber : www.remajagmim.org

MTPJ 10 - 16 Agustus 2014

TEMA BULANAN : “Berdemokrasi Dalam Ekonomi Yang Berkeadilan”
TEMA MINGGUAN : “Monopoli Ekonomi”
Bahan Alkitab: Imamat 19:9-13; Lukas 12:16-21

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Monopoli sering diartikan sebagai: 1). Memiliki atau mengambil bagian besar kontrol atas sesuatu sehingga orang lain dihalangi untuk mengambil bagian di dalamnya/atasnya; 2). Memiliki atau mengambil bagian besar dari perhatian atau waktu seseorang sehingga orang itu tidak bisa berbicara kepada orang lain atau berhubungan dengan orang lain. Jadi tindakan monopoli adalah tindakan menguasai orang atau sesuatu untuk kepentingan diri sendiri; tidak memikirkan orang lain, tidak peduli pada orang lain.
Monopoli yang dimaksud di atas, sering kita saksikan dan alami dalam kehidupan ekonomi. Ketika seseorang atau satu perusahaan menguasai satu produk atau satu bidang usaha tertentu, sehingga ia/perusahaan itu dapat mengontrol distribusi (= penyaluran) dan harganya. Dengan menentukan harga yang tinggi, yang sulit diraih oleh pasar, bisa saja produk yang dikonsumsi banyak orang menjadi produk yang eksklusif (istimewa) yang hanya dapat dibeli oleh mereka yang memiliki uang sedangkan mereka yang miskin tidak bisa memilikinya. Hal lain yang berhubungan dengan monopoli adalah menentukan harga yang lebih rendah, sehingga ”mematikan” usaha orang/perusahaan lain.
Masalah monopoli ekonomi pasti mempengaruhi kehidupan warga gereja. Sehingga gereja harus dapat memperlengkapi warga gereja untuk tidak melakukan hal tersebut dan memperkuat sendi-sendi ekonomi warga, seperti koperasi, kelompok-kelompok Usaha Bersama (KUB), dan lain-lain.
 
PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Menarik untuk memperhatikan bahwa baik Imamat 19:9-13 maupun Lukas 12:16-21, berbicara tentang pengumpulan dan pengelolaan hasil panen.
1) Dalam Imamat 19:9-10, umat diminta untuk menyisakan hasil panen mereka bagi orang miskin dan orang asing. Yang dimaksud dengan orang miskin adalah : orang yang hidupnya susah (janda, yatim piatu); orang yang ditawan atau yang mengungsi akibat perang; orang yang tidak memiliki harta benda, bahkan juga ditujukan pada orang-orang yang dianggap rendah dan kepada musuh-musuh Israel. Sedangkan orang asing adalah orang-orang yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang hidup bersama dengan orang Israel. Kebanyakan orang miskin dan orang asing, adalah orang-orang yang tidak memiliki tanah untuk diolah/dikerjakan. Karena itu umat diminta untuk mengingat atau memperhatikan orang miskin dan orang asing ketika mereka memanen hasil ladang dan kebun anggur. Sebab hasil kebun anggur dan hasil ladang itu adalah berkat Allah yang diberikan untuk dinikmati dan untuk kesejahteraan seluruh umat. Perintah Tuhan dalam pasal 19:9-10 ini, berhubungan dengan soal kekudusan hidup yang harus dipelihara atau dilakukan oleh umat Israel karena mereka adalah umat Allah yang kudus (19:1-2). Sebab hal kekudusan dalam kitab Imamat bukan hanya menyangkut ibadah atau ritual keagamaan tetapi juga kemasyarakatan, ekonomi, termasuk dalam hal mengelola hasil panen. Perintah ini juga diberikan agar orang Israel mengingat bahwa mereka dulu juga adalah orang asing di Mesir. Hanya karena kasih sayang Allah mereka diselamatkan dan hidup mereka ter- pelihara. Karena itu mereka juga wajib memelihara orang asing yang ada di antara mereka.
2) Dalam Lukas 12:16-21, diceritakan bahwa ada orang kaya yang hasil panennya sedemikian melimpah. Ia mengumpulkan dan menyimpannya untuk dirinya dan berpikir bahwa ia dapat menikmati sendiri dalam kehidupannya. Ia tidak berpikir untuk membaginya dengan orang lain, apalagi dengan orang yang berke- kurangan, orang miskin, orang yang terpinggirkan. Ia mengandalkan dirinya sendiri dan kekayaannya sehingga merasa berkuasa untuk mengatur harta miliknya sendiri, padahal ia tidak berkuasa atas kehidupannya sendiri. Ketika ia mati maka harta benda yang dikumpulkannya tidak dapat dinikmatinya. Tindakannya ini disebut ”bodoh” oleh Lukas. Apa yang disampaikan oleh Lukas ini adalah teguran yang keras bagi orang kaya, orang yang mampu, yang tidak memberi perhatian dan tidak mau membagi berkat dengan orang-orang miskin serta orang-orang yang berkekurangan.
 
Jadi dalam Imamat, ada larangan untuk tindakan monopoli yang tercantum dalam perintah untuk ”menyisakan hasil kebun anggur dan hasil ladang bagi orang miskin dan orang asing”. Sedangkan dalam Lukas, ada contoh tentang tindakan monopoli dan akibatnya.
DalamImamat 19:11-13, ada hal lainnya yang diberikan kepada kita. Yaitu perintah atau larangan untuk: jangan mencuri (steal = mencuri, menyerobot);  jangan berbohong (lie = berbohong, dusta);  jangan berdusta (deceive = menipu, mencurangi, memperdayai, membohongi); jangan bersumpah dusta demi nama Tuhan, jangan memeras (defraud = menggelapkan uang, menipu); jangan merampas (rob = merampok, merampas, menyamun), dan jangan menahan upah pekerja.
Mencuri, berbohong, berdusta, bersumpah dusta demi nama Tuhan, memeras, dan merampas serta menahan upah pekerja harianadalah tindakan-tindakan monopoli yang tidak dikehendaki Allah.
Dengan demikian, dalam semua aspek kehidupan umat Allah, apakah dalam hubungan dengan Tuhan Allah, dengan sesama manusia, tindakan monopoli itu dilarang. Karena tindakan seperti itu tidak mendatangkan kesejahteraan dalam kehidupan bersama. Namun dengan berbagi dan saling peduli, itu menjadi kesaksian bagi dunia.

Makna dan Implikasi Firman

Allah kita adalah Allah yang senantiasa memberkati dengan limpah, agar kita dapat menikmati kesejahteraan dalam kehidupan yang terpelihara oleh kasih-Nya. Apa yang dikaruniakan Allah bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk dinikmati bersama dengan orang lain, terutama mereka yang miskin dan yang berkekurangan. Maka gereja terpanggil untuk berbagi berkat dalam hidup dan pelayanannya. Ini adalah salah satu cara yang dikehendaki Allah untuk memelihara kehidupan bersama yang  sejahtera.
Allah tidak menghendaki tindakan-tindakan untuk menguasai (memonopoli) segala sesuatu demi kepentingan diri sendiri, apalagi yang merugikan orang lain, seperti : mencuri, berbohong, berdusta, bersumpah dusta demi nama Tuhan, memeras, dan merampas serta menahan upah pekerja harian, karena akan menghancurkan keutuhan hidup manusia.
Gereja terpanggil untuk mengembangkan sikap kebersamaan yang saling berbagi dan saling mendukung antara yang kaya dan yang miskin, antara yang kuat dan yang lemah, agar seluruh warga gereja menikmati kesejahteraan hidup.
Gereja wajib melengkapi warganya untuk mengembang kan dan memberdayakan segala potensi ekonomi jemaat. Ini menjadi salah satu bentuk kesaksian gereja bagi dunia

Kamis, 07 Agustus 2014

Galeri Foto Perkemahan Kreatif Remaja GMIM 2014

 Saat Teduh Hari I



Penyelesaian Tenda

 SaTe Hari II



 Selfie @Tenda


 Perayaan HUT Jemaat Ke-177 di Tenda PKRS


Prepare Pulang Amurang

Rabu, 06 Agustus 2014

Pedoman Pesta Seni Remaja 2014

SEKILAS TENTANG PESTA SENI REMAJA GMIM 2014
Sejak Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM (KPRS) dibentuk pada tahun 1990, kegiatan Pesta Seni Remaja (PSR)  telah menjadi agenda tahunan yang diprogramkan sebagai wadah pengembangan minat dan bakat Remaja GMIM di bidang seni dan musik lewat kepanitiaan yang dibentuk dengan tujuan sebagai sarana yang kompetitif, edukatif, rekreatif dan teologis bagi seluruh Remaja yang ada di wilayah pelayanan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Sebagai kegiatan ‘favorit’ , PSR selalu menjadi ivent yang terus diperebutkan oleh banyak jemaat dan wilayah untuk menjadi penyelenggara atau tuan dan nyonya rumah, yang berdampak pada semakin berkualitasnya penyelenggaraan kegiatan ini di setiap tahun pelayanan.  
Dalam Pesta Seni Remaja ini diselenggarakan berbagai macam lomba yang berhubungan dengan seni seperti; Mixed Youth Choir, Girls Choir, Teater, Vokal Grup, Tarian Kreatif  Rohani, Bintang Vokalia, Baca Mazmur  & Kidung Agung serta Band Rohani. Dalam PSR 2014 ini juga sudah dilaksanakan kegiatan Workshop PSR 2014 di jemaat Pniel Bahu Wilayah Manado Barat Daya pada Hari Sabtu tanggal 12 Juli 2014.
Setelah tahun 2011 di Wilayah Manado Timur I, tahun 2012 di Wilayah Langowan I dan Langowan IV, dan tahun 2013 di Wilayah Manado Timur II, maka tahun 2014 ini Wilayah Pasan akan menjadi tuan dan nyonya rumah penyelenggaraan PSR dengan standar dan profesionalisme yan berkualitas.
PSR 2014 di Wilayah Pasan ini akan tetap menghadirkan juri dengan kapasitas dan kualitas Nasional bahkan Internasional. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan seni para Remaja di tiap Jemaat agar dapat terus meningkatkan kualitasnya.
Pesta Seni Remaja (PSR) GMIM tahun 2014 dilaksanakan di Wilayah Pasan mulai tanggal
05 s/d 06 September 2014
T E M A :
“TUHAN MENGANGKAT KITA DARI SAMUDERA RAYA”
SUB TEMA :
“Melalui pesta seni remaja kita tingkatkan bakat seni remaja gmim demi kemuliaan nama tuhan”



*PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PSR 2014 DAPAT DIUNDUH PADA LINK DIBAWAH INI 


Catatan:
-Buku Panduan PSR Hal 11 Bagian 2.e (Mixed Youth Choir Seri B) Tidak ada babak penyisihan - diedit tanggal 31 Juli 2014
-Buku panduan PSR diedit kedua kalinya pada tanggal 4 Agustus 2014

Sumber : www.remajagmim.org

Link Download Pedoman :